Awas Devaluasi
Dampak devaluasi terhadap harga pasar
Devaluasi merupakan sesuatu perangkat moneter
untuk menstabilkan nilai rupiah terhadap mata uang
asing, dimana hal ini oleh berbagai pihak tidak
dikehendaki.
Namun seorang Ekonom terkemuka mencoba menjelaskan
dampak devaluasi ini terhadap harga pasar 9 (
sembilan ) bahan pokok.
Berikut hasil wawancara salah seorang wartawan
ibukota dengan beliau :
Wartawan : Bagaimana menurut Bapak dampak daripada
devaluasi harga pasar 9 (sembilan) bahan pokok ?
Ekonom : Seperti biasa harga pisang naik turun,
harga telur masih tergantung-gantung, sedangkan
harga kacang masih terjepit dan yang masih
menonjol adalah harga susu.
Wartawan : Tindakan apa yang dapat dilakukan ?
Ekonom : Pada saat pisang naik, harus diadakan
penekanan-penekanan, dimana kenaikan harga pisang
ini tidak mempengaruhi telur yang masih
tergantung-gantung.
Penekanan-penekanan tersebut mengakibatkan
longgarnya harga kacang. Dengan longgarnya harga
kacang secara otomatis akan menaikkan harga susu,
dan ada kecenderungan susu akan semakin keras
dipasaran.
Sementara itu penekanan-penekanan itu harus sering
dilakukan sampai suatu saat harga pisang pun
melemah disertai dengan membanjirnya kacang dan
turunnya harga susu, kondisi seperti inilah yang
selalu didambakan oleh semua pihak.
Wartawan : Apakah dalam melakukan hal tersebut
sering mengalami gangguan-gangguan ? ?
Ekonom : Ada banyak gangguan-gangguan, tetapi yang
paling sering terjadi hanya 2( dua ).
Wartawan : Gangguan apa itu ?
Ekonom : 1. Kadang-kadang pada waktu terjadi
penekanan harga pisang, harga kacang tetap
menyempit, sehingga sulit menembus pasaran,
akhirnya harga pisang tidak bisa bertahan lalu
membanjir diluar pasar dan biasanya pemilik kacang
akan kecewa karena harga kacang sangat
mempengaruhi oleh naik turunnya pisang.
2. Sering juga terjadi pada waktu harga kacang
sudah lesuh, harga pisang juga lesuh. Dalam hal
ini perlu diadakan dengan interfensi pihak ketiga
dan kalau perlu diadakan dropping /injeksi agar
bisa menembus pasar.
Wartawan : Bagaimana kiat-kiat menstabilkan harga
tersebut ?
Ekonom : Untuk menjaga stabilitas harga pisang,
harga kacang, serta harga susu. Setiap interaksi
ketiga pasar tersebut harus dilakukan koordinasi,
sehingga mencapai suatu titik kepuasan maksimum
secara bersamaan.
Tato Kota
Seorang diplomat senior baru saja pulang dari
tugasnya di perwakilan. Karena masih belum
terbiasa dengan lalu lintas Jakarta, ia mengalami
kecelakaan dan diopname di RS swasta.
Suatu pagi seorang perawat hendak memandikannya
dengan memakai handuk basah. Perawat itu melihat
tato nama-nama kota di bagian sekitar perut. Ada
Roma, Canberra, Jenewa dan Helsinki. Pas dibagian
vitalnya terbaca Adam.
Dengan penasaran perawat itu menanyakan : "
Tato-tato ini artinya apa ? "
Diplomat tersebut menjawab : " Ini nama kota
dimana saya pernah ditempatkan. Saya kan diplomat ".
Perawat tsb bertanya lagi : " Kalau kota Adam itu
dimana sih ? "
" kota Adam ?, tahu darimana ? " tukas diplomat itu.
Dengan malu-malu perawat tsb menunjuk ke arah
bawah perut. " ohhh itu ... coba diusap-usap deh
ntar juga kelihatan kota apa itu ! ".
Dengan tersipu perawat tsb mengusap-usap dan
perlahan-lahan terbaca A..M..S..T..E..R..D..A..M
Lubang Tawon
Alkisah, tersebutlah sebuah kisah si beloon.
Lelaki idiot itu sudah saatnya dikawinkan, karena
usiannya sudah di atas 25 tahun. Untuk itu,
bapaknya mengajari supaya pada malam pengantin
nanti si lelaki idiot itu bisa melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Suatu hari sang bapak mengajak anaknya itu
jalan-jalan. Di tepi jalan ada pohon nangka yang
terdapat lubang tawon. "Nak, seperti inilah lubang
kemaluan wanita itu. Sekarang cobalah masukkan
burungmu ke lubang itu," kata si ayah.
Maka, sang anak menuruti saran ayahnya,
dimasukkanlah alat kemaluannya ke lubang itu...
dan seekor tawon menyengatnya. Maka, bengkaklah
burung si idiot.
Setelah sembuh, si anak dikawinkan. Pada malam
pengantin, ketika mereka sudah hendak main, si
lelaki itu mengintip lubang kemaluan pengantin
wanita dan bertanya, "Ada tawonnya, enggak?"
http://www.mail-archive.com/info-jsx@yahoogroups.com/msg00068.html
0 komentar:
Print this page
Posting Komentar